Di Busway Udin duduk bersebelahan dengan seorang Dokter yang sedang membaca surat sambil menangis.
"Kenapa menangis Dok?" tanya Udin.
"Ini mas, saya baca surat cinta dari pasien saya." jawab pak Dokter sambil menyodorkan surat cinta yang disertai foto pengirimnya itu.
Udin heran, " Kenapa dokter sedih? Sedangkan pasien dokter ini dari fotonya terlihat cantik dan muda."
Sambil menahan tangis dokter ini bercerita, "Usia saya sudah kepala empat, tapi susah dapat pendamping. Tidak ada perempuan yang mau sama saya. Tapi sekalinya ada wanita yang bilang saya ganteng dan tertarik pada saya itu adalah pasien saya."
"Sudahlah dok, apakah kode etik dokter melarang berpacaran dengan pasien?" kata Udin.
"Tidak sih.." dokter sambil menghela nafas.
"Apakah dia sudah bersuami?" desak Udin.
Dokter menjawab, "Belum. Bukan itu masalahnya.."
Udin pun makin berlagak menasehati, "Nah..! Kenapa ragu? Toh Rumah sakit tempat dokter bekerja tidak mungkin melarang seorang dokter menikah dengan Pasien. Apa lagi?"
"Mas. Mas ini tahu tidak saya kerja di Rumah Sakit mana?" sergah sang Dokter.
"Tidak Dok. Memangnya dimana?" ujar Udin.
"Mas, saya Dokter di Rumah Sakit Jiwa..." kata Dokter sambil melanjutkan tangisannya.
..kasihan...
...
7.12.09
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar